Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Dec 26, 2006

wish u were here


seandainya mendung datang saat ini
terik akan terhalang, dan aku akan lebih tenang
jalanan tak lagi begitu menjemukan
dan bosan tentu saja akan melenggang

seandainya kuncup kembang bermunculan,
tak akan lagi pepohonan senada rindang
yang terasa menyerupai padang gersang
dan pasti mudah kutemukan daya tarik mana untuk dikemukakan

seperti hujan datang dinanti ilalang
raga yang berangsur kering menanti guyuran
ketakutan akan kering, sewajarnya terasakan
karena janji saja tak cukup membuat tenang
membebaskan dari kegundahan
penantian selalu juga berjalan
seperti arloji yang kau titipkan pada setiap perjumpaan

andai jadi datang...
---
: lucy, makasih
Depdagri, 17 Desember 2006

{...}


Penantian seperti batu kali
bertahan pada arus deras, setia membujuk pergi
Pada perjumpaan, mulai kita mainkan batu pipih membentuk komposisi
Awalnya hujan yang bergegas tak kompromi
hancurkan harapan yang lahir dari sini
sekilas genangannya tergambar dalam raut wajahmu

meski tak pernah jadi hujan
setidaknya masih menjadi bagian dari seribu tanda
membangkitkan setiap keping hati untuk mengerti
juga bagi kelam,

awan merah yang datang dari sisiku
sebagai awal kubantu kau tegakkan
hapus lemah yang masih disesalkan
juga kelamku,

akan memaksamu lesakkan keinginan
rasakan berharganya terik terang
juga indahnya kemerdekaan

u/floria
kinasih-bogor, 19 Desember 2006
Dec 5, 2006

sepenggal cerita tentang kesetiaan


Telah kubagi hidup bersamamu
sampai milikku terasa enyah
tumpah dalam kebersamaan searah
sejarah jadi semacam catatan tuan mengubah menghamba
patah, adalah terjemahan bagi setiap langkah
berkorban bagi setiap jengah

tumbuhlah tumbuh,
kembanglah kembang

tapi jangan hujam dengan percabangan
satu ketergantungan sampai kauhisap pudar
cukup membuatku sepadan, berharga sebagai seorang insan

Sandarlah, dengan kebebasan yang kau dambakan
pada satu bahu yang kutawarkan; sedalam lautan
seteduh hutan pinus juga setenang matahari menjelang fajar
Sandarlah, dan itu bukan sebagai tuntutan
tapi panggilan alam bahwa kau sedang letih

tapi jangan, kau sandar pada sembarang
karena tak kaumengerti sekedar kebutuhan yang hinggap sesaat
berkorbanlah sementara, seperti yang kulakukan
jadilah hamba bagi pelayan

bagianku yang lengah akan tersadar
kau akan enggan untuk menafikan, dan sayang untuk kaulepaskan
sari-sariku yang terlanjur mengisi bawah dan atas sadar
Dec 4, 2006

Musim adalah kesabaran


Keadaan selalu berbeda, atau langkahku yang sedikit berbeda.
Kadang awan, hujan, gelombang.
Rumput liar, serpihan kasar pucuk pinus oleh kelelawar, hati yang terbakar atau kapar.
Bukan badai jalan hidup tenang, tapi muara di saat semuanya sadar- kehidupan dan kelelahan sungguh berteman.

Lebih mudah aku definisikan kapuk randu yang beterbangan, juga menghiasi jalan gersang.
Saat kemarau tak jua berteman-sebagai pemandangan yang dapat dinikmati karena dapat dimainkan ritme yang berterbangan sepanjang pagi ini, sebelum direngut oleh lalu lalang.
Sebenarnya keindahan dan fana adalah berdampingan.

Musim telah mengendalikan pepohonan, untuk seluruhnya menjadi berbunga flamboyan.
Asal berbunga pemandangan terasa nyaman, dan buah-buah keinginan terbukti tak diam. Tumbuh pelan keindahan-tak melulu terpasung kelam, musim akan memenangkan.
Membuat rentan apa saja yang dominan. Sesungguhya berlebih kekuasaan sekarang, akan luruh terkikis pelan dan runtuh kemudian.
Dan kekuasaan adalah semacam persandingan antara waktu dan alam.

Daripada memikirkan kemarau atau hujan, dan mencaci musim yang tidak mengenakkan;
diamlah diam, gaduhlah gaduh,
pergilah pergi, tinggallah tinggal
lakukan dengan kesabaran, setiap kejayaan dalam daur pergantian.
tahanlah bertahan