Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Nov 29, 2007

Nyanyian Sepi



biar sunyi nyanyi
semua keyakinan kian jauh jadi pasti
benci atau cinta, sejalan serupa saat datang
berkah atau musibah berpisah di ujung jalan

biar sunyi masih nyanyi
meski kuncup bertahan sebentar, tanpa pernah mekar
diserang musibah tak bermata sampai hilang
apakah mereka memberi pilihan,

menunda sementara atau menawarkan pilihan
sesuai dengan budi yang telah dicurahkan

malangnya seringkali serta merta datang
memaksa terpejam mengambil acak bola dalam kolam undian
lalu memasangkannya pada suatu nasib
yang disebut sebagai ujian

jika Tuhan mendengar,
singkirkan aral melintang,
begitu cepat, dengan cinta atau apa saja yang melenakan
agar sakit tidak terlanjur mengakar
atau ubahlah hatiku agar berkawan dengan kefanaan

dan selanjutnya kubiarkan
sunyi nyanyi dengan lantang
Nov 21, 2007

sebuah biru hari ini

seketika biru saat ini, seperti hari terlewati
pada kawan yang harus kudatangi,dan tiba pada masa hitungan jari
aku adalah pemain hati, suatu waktu aku bertahan memendam ingin sendiri
atau kukeluarkan pada emosi kesana sini
tapi mustahil jika semua mati

setiap ceruk telah kutandai dengan catatan kaki
rujukan apapun membuatmu tak pernah bisu berdiri
dibalik semua nihil kau mengada; menempel pada sembarang
yang ditemui
dengan secarik tulisan tentang sebuah kenangan
yang selalu menghantui

(seharusnya aku tak menafsirkanmu dari berbagai sisi
atau kubiarkan menerjemahkan dirinya sendiri)

karena semua yang telah terukir
tak dapat terhapus dalam sekejap hari
Nov 14, 2007

Jadilah Hujanku...(saat nanti ku pulang)



Langit tak henti meradang, hujan jadi tujuan tak pernah kuasa dielakkan
Air tak kunjung jadi teman, dengan ancaman yang menerkam beragam
Jadilah hujanku,
karena aku bermimpi;
Hasrat,
kekuasaan

Dengan milikku aku berwenang untuk mengendalikan
Menyejukkan tempat mana yang kuinginkan,
juga menghanyutkan segala yang menyakitkan
Tapi bukan hujan itu yang kuinginkan

Jadilah hujanku, tidak atas mimpiku yang berlebihan
Seperti juga hasrat untuk mengendalikan semesta di tangan

Aku hanya ingin nanti bila kupulang,
Kau turun dengan perlahan, lalu menantiku di sudut jalan,
serta memesankan 2 capucino hangat dengan potongan agar-agar rumput laut
yang biasa kita hisap dengan sedotan
Nov 1, 2007

Hujan...( sampai November datang)

Apa yang kita dapatkan dari hujan?
Selain mengantarkan pada bulan November yang tak lama datang,
juga kerisauan akan bencana kecil yang bersamaan;
motor macet, basah kuyup lalu bersin tak hilang,
atau genangan dan banjir yang merepotkan

Hujan selalu membawa egoisme berlayar,
bermuatan romantisme meletup tak berkesudahan
seiring tiap rintiknya yang tak beraturan,
atau sekian air mata yang berteman:
"Kenangan sungguh memuakkan bila dirasa sendirian
Tapi apa yang sanggup hentikan,
seperti hujan sial yang tak kunjung diam.."

Hei.. jika kau terlelap
aku akan bunyikan genderang sekencang halilintar,
seberisik tetes air di talang,
sampai kau terjaga semalaman
dan rasakan kegelisahan yang sama dan tak hilang.

Bahwa saat November esok datang serta bulan hujan yang berjalan,
Kita pernah menjadi kekanakan yang penuh riang;
"Dunia sesederhana saat kita datang dan pulang,
juga beberapa jam untuk tanpa hiraukan aturan,
seperti pada November dan bulan hujan yang menjelang..."