dua minggu ini warnaku hitam,
hanya itu yang kukenal untuk bahagia terlebih duka
aku mungkin menyerah sampai akhir bulan
pada mimpi-mimpi kelam
yang dibawa turun malaikat menjadikan semua malam
jika aku bertemu dengannya akan kuminta dia menunda
sampai bulan depan, tahun depan, atau sewindu depan
aku sudah tak mampu menyangga beban 2 meteran
juga menahan air mata yang tak mampu terlampiaskan
dimana jiwa yang dipeliharakan
sementara surga disini ternoda kesedihan
mungkin dedaunan kamboja yang membungkusnya
menjadikan sementara alfa untuk menyeberang
entah kemana...
aku merindukan kalian,
dan hampa adalah ketidakmampuan
untuk menjadikan petanda
sebagai kekuatan mengubah hitam jadi terang
aku merindukan kalian,
dan air mata yang tak sanggup datang
mengendap dalam berkas kecewa
bahwa petanda hitam adalah menyakitkan
bagiku, bagi kalian dan serpihan tertinggal
Selamat Jalan Kawan...
*Seperti John Lennon bilang; kematian hanyalah berpindah
dari satu taxi ke taxi lain yang berbeda..." benarkah?
---
Jul 13, 2008
aku hanya datang, bukan pulang (?)
lebih dari 100 km dari sini
samar petanda memanggil pulang (?)
dan memaksa datang tunaikan ikrar
seperti pegawai leasing menagih angsuran
aku terikat beberapa tambatan
pergi kembali datang, kabur kubedakan
sampai tak ingin kurasakan kerapuhan
bahkan kubiarkan hipotermia juni-agustus tahunan
setiap pagi 25 polisi tidur membuatku tersadar
untuk tidak terlelap, memberi kejut setiap pudar
dan setiap langkah dengan gumaman;
"aku bukanlah sesuatu untuk diperhitungkan!"
aku disini untuk mengada
untuk kuncup buah antara abai dan tiada
di segala gundah, dia menjadi gugah
meski diciptakan dari kesalahan
yang berdiri di antara getir nan indah
gang sempit, susu formula dan botol, terminal dan stasiun ka
melintas-lintas tumpang tindih berebut hadir
disela wajah kecil yang hadir padam, bagai kelip bintang
yang tak enyah meski cinta aku matikan
seperti nyamuk yang melerai pertikaian,
(malam belasan tahun silam)
untukmu,
aku tersiksa bahagia karena dibutuhkan
juga terdera cuaca karena hidup di 2 alam
dan 100 km atau lebih dari sini, logika kumatikan
dan aku datang atau pulang (?)
menghidupkan rindu dengan sedikit dendam
yang bersamaan kutumpahkan kepadamu
karena begitu ikhlas tak kuhiraukan
dan kutempatkan dalam posisi samar
di antara 1 atau 0
lalu pasti kutinggalkan, kau berdiam di sini
bergumul dengan musuh abadi;
suka atau duka
dan...
maafkan, wajah kecilku yang kukorbankan
aku hanya datang, bukan pulang (?)
samar petanda memanggil pulang (?)
dan memaksa datang tunaikan ikrar
seperti pegawai leasing menagih angsuran
aku terikat beberapa tambatan
pergi kembali datang, kabur kubedakan
sampai tak ingin kurasakan kerapuhan
bahkan kubiarkan hipotermia juni-agustus tahunan
setiap pagi 25 polisi tidur membuatku tersadar
untuk tidak terlelap, memberi kejut setiap pudar
dan setiap langkah dengan gumaman;
"aku bukanlah sesuatu untuk diperhitungkan!"
aku disini untuk mengada
untuk kuncup buah antara abai dan tiada
di segala gundah, dia menjadi gugah
meski diciptakan dari kesalahan
yang berdiri di antara getir nan indah
gang sempit, susu formula dan botol, terminal dan stasiun ka
melintas-lintas tumpang tindih berebut hadir
disela wajah kecil yang hadir padam, bagai kelip bintang
yang tak enyah meski cinta aku matikan
seperti nyamuk yang melerai pertikaian,
(malam belasan tahun silam)
untukmu,
aku tersiksa bahagia karena dibutuhkan
juga terdera cuaca karena hidup di 2 alam
dan 100 km atau lebih dari sini, logika kumatikan
dan aku datang atau pulang (?)
menghidupkan rindu dengan sedikit dendam
yang bersamaan kutumpahkan kepadamu
karena begitu ikhlas tak kuhiraukan
dan kutempatkan dalam posisi samar
di antara 1 atau 0
lalu pasti kutinggalkan, kau berdiam di sini
bergumul dengan musuh abadi;
suka atau duka
dan...
maafkan, wajah kecilku yang kukorbankan
aku hanya datang, bukan pulang (?)
Jul 7, 2008
karena kita
kita disini bukan untuk berlibur
setiap hari bukan tidur
terbebani atau terbebas sesuatupun
kita harus terjaga tak boleh kendur
lalu darimana kita mendapatkan semangat tak gugur
karena segala cahaya adalah ambigu
kemana kita kembali setelah terhenti
pada diam atau sekte yang kita dirikan sendiri
pada pagu atau ragu yang kita cemburui
kita pilih saja untuk kembali ke sesuatu hakiki
ke pangkuan nurani,
meski memberontak kesana-kesini
karena kita hidup
dinamis bagai air di tebing tinggi
dan tanah tempat kita berpijak
kita cintai dengan sepenuh hati
--
Jogja, 7 Juli 2008
setiap hari bukan tidur
terbebani atau terbebas sesuatupun
kita harus terjaga tak boleh kendur
lalu darimana kita mendapatkan semangat tak gugur
karena segala cahaya adalah ambigu
kemana kita kembali setelah terhenti
pada diam atau sekte yang kita dirikan sendiri
pada pagu atau ragu yang kita cemburui
kita pilih saja untuk kembali ke sesuatu hakiki
ke pangkuan nurani,
meski memberontak kesana-kesini
karena kita hidup
dinamis bagai air di tebing tinggi
dan tanah tempat kita berpijak
kita cintai dengan sepenuh hati
--
Jogja, 7 Juli 2008
Jul 2, 2008
Berubah ke Putih
Untuk kenyamanan mata, desain saya ubah ke putih.
Mungkin karena saya sudah tua dan mata saya agak kurang enak melihat yang terlalu kontras
Mungkin karena saya sudah tua dan mata saya agak kurang enak melihat yang terlalu kontras