Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Dec 7, 2015

dengan kata yang kubutuhkan

'dengan kata yang kubutuhkan, 
untuk hariku agar berkelanjutan'



di sekelilingku puluhan pohon peepul dan pinus
dengan tupai yang meloncat kian kemari
memakan bijian lalu meninggalkan kotoran
mengenai segala yang dibawahnya
lalu aku mengutuk mereka semua,
karena meninggalkan bau yang memuakkan
dan aku hanya tidak mau mengatakannya...
lebih memilih untuk memandang,
karena apalah arti seorang pengembara
yang bertamu hanya sementara

di balik pujian dengan kalimat mengagungkan
sampai pada titik terpaku,
karena sungguh membuatku mual
karena sebenarnya hinaan
aku hanya memilih diam lalu tersenyum,
dan tidak mau mengatakan kegeraman,
karena siapalah aku hari ini,
dengan impian ideal
yang sedang diperjuangkan

di setiap tempat di satu waktu,
yang sedekat hatikupun
selalu meminta diabaikan,
meski sering kubingungkan pada sisi apa lemah
dan burukku tak termaafkan,
sehingga tepat untuk menutup jendela pandang

dan aku begitu tersiksa,
gelisah dari malam dan seharian
membuat semua terang, seolah kelam dan menyesakkan
dan aku tetap paham,
karena apalah arti sebuah kekecewaan dan geram
bagi pencinta yang tak sanggup menjadikannya Tuan,
lalu akan ada pemakluman,
meski seperti terbuang
namun setidaknya tak akan mudah terlupakan

dan di setiap padang ilalang yang benderang
tetap saja kurasakan hutan lembab kelam
karena kupikir aku selalu bisa tafsirkan,
setiap misteri dibalik tumbuhan,
nyatanya berujung pada meragukan
meski ingin aku minta penjelasan,
agar setidaknya
penafsiran bisa sedikit sepadan,

namun aku tidak mampu mengatakan
karena seorang pengembara
yang dengan entah kepastian,
tak pantas meminta sebuah kejelasan

dan aku tetap diam,
berusaha menyeimbangkan timbangan
antara bagian kecil yang diberikan
dengan harapan yang sering bergelombang
menelan dan menghempaskan

namun tetap saja akan selalu kumaklumkan,
untuk tidak meminta berlebihan

aku sadar,
di sisi abu-abu
antara putih dan hitam
tak perlu ratapi keadaan

ya,
meski jua aku tak kuasa bertahan,
pada rasa rindu yang dalam
juga gelisah karena terlalu samar
tanpa tercerapkan

aku selalu harapkan
tak berhak memaksakan
pada satu kehendak,
agar jendela kaca yang tampak kecil sekarang
jangan kau tutup dengan tirai hitam,
karena aku seorang yang rapuh dan sering padam
dengan melihat bayangmu saja,
aku akan tenang

tapi aku tetap tak mampu memaksakan;
keluhan, juga meminta penjelasan
karena apapun yang kau lakukan,
akan tetap memaksa diriku paham
dan memaafkan

aku sudah terbiasa sakit sendirian,
tapi akan nyaman kemudian
karena suatu waktu
kau akan datang ;
'dengan kata yang kubutuhkan,
untuk hariku agar berkelanjutan'

jua sebentuk kehadiran
yang memberiku tentram
bahwa sakit itu sebentar saja akan hilang meski datang,
seperti jarak yang kutawarkan,
disamping waktu yang senantiasa memungkinkan
untuk perpisahan juga perjumpaan
----
Taipei, 11/21/2015

0 comments: