May 5, 2006
3/4 malam
Malam berhias bintang yang tentramkan
juga angin sepoi tenang
Kuharap Shalawat dan dzikir mengurai kemarahan
nanti luruh dalam kesunyian
sementara kupilih duduk di bangku beton
depan tempat yang kusebut rumah
pada sudut yang memungkinkan
memandang keberadaan juga ketiadaan bersamaan
Pepohonan palem dan pinus,
juga duwet dan kamboja berseberangan
Terang neon didalam dan merkuri jalanan,
juga gelapsepi pemakaman mencekam
Aku benar sadar saat di luar keberadaan
nampak detil tak terpikirkan
pepohonan palem yang kutanam,
satunya miring melintang
juga dua pohon duwet,
satunya tegak menantang
tetapi temannya tampak bertambah kemiringan
lalu kucing manis yang tampak waktu siang,
bersuara mencekam bertingkah aneh bergegas masuk makam
Bintang tak kuasa terang sirnakan
keangkeran pohon duwet di pemakaman
Binatang malam tak terdengar saat siang,
tapi bersuara ganjil menyambut keheningan
Harihari siangku selalu terjejal dengan pengetahuan,
juga pekerjaan yang memberi kekosongan pembuat mual,
dan berujung dengan letup kemarahan
juga hasrat melawan
Sisanya tak hilang waktu malam,
dan tak bosan kuadukan pada-Mu
"aku mungkin mengharapkan berlebihan pada bintang,
pepohonan juga hewan, dan ternyata sakit jika diharapkan
berkebalikan."
"aku akan pulang ke rumah kesepian, hingga tak kukenal siang
ketiadaan. Bunga kamboja dan pepohonan besar akan kuanggap
sebagai teman."
"Kucing bersuara aneh, akan mengunjungiku tiap malam."
pada-Mu kuminta diingatkan,
Kekosongan kendi agar kuiisi air sejuk pemaknaan
agar berat tak limbung karena gerakan.
Juga nanti mampu rebahtidurkan raga yang malang, untuk temani
akar pepohonan mengakrabkan pada awal yang tak mendapat
penghargaan.
pada-Mu kuminta diijinkan,
menghirup wewangian kamboja yang berguguran dan rebah
dalam buaian.
Temani raganya sementara hingga pudar lekang,
dan biarkan jiwanya bersanding sebagai teman kesepian
Saat 2/3 malam, kutitipkan bisikan lewat angin
bagi teman2 kehidupan yang kutinggalkan
untuk tak pudar beri doa sekedar
agar jiwaku juga berteman dengan suci cahaya bintang
---
Semarang, 3am 5 Mei 2006
---
5 comments:
at: 10:53 AM said...
3/4 malam terlewatkan
Dengan harapan kehampaan bermakna kesepian
Di taman orang namakan 'akhiran'
Namun sebenarnya hanyalah 'permulaan'
Berikan kesempatan memetik satu bintang
Menghangatkan seperti harapan
at: 1:41 PM said...
biarkan saja pepohonan tumbuh seperti mereka inginkan
tugas kita hanya menyemai dan menjaganya agar tak dimakan hama atau musim pergantian
biarkan saja hewan berlaku seperti naluri yang dikatakan
tugas kita hanya memberi makan saat mereka kelaparan dan mencatat tiap perkembangan
biarkan saja harapanmu berlebihan,
Tuhan akan tahu bahwa kau bukan begawan
tapi seorang insan dengan sejuta keinginan
tenangkan saja
lalu renungkan
juga hiasi setiap hidup yang dijalankan
dengan bintang-bintang yang senantiasa kau hadirkan dihatiku,
dan sekali untuk selamanya kutetapkan,
untukmu bukan sekedar doa,
tetapi yasin pada setiap malam
at: 9:42 PM said...
duh bagus2 banget komennya...
salute.. ;)
at: 1:56 PM said...
WOW!!!
ga tau mesti komen apa ni :D
at: 3:10 PM said...
'duwet dan kamboja berseberangan'
duwet di sini sama nggak ya sama jamblang juwet yg saya maksud? soalnya waktu kecil pernah makan buah jamblang ini dan pohon itu di tempatku adanya cuma di kuburan. jadi waktu kecil sering maen di kuburan buat makan buah ini. hahaha :)
Post a Comment