
saat siang angin mengibas-ibas debu
membuat kabut serpih
kotoran menyakitkan mata
juga saat malam ia menyebar ikatan karbondioksida
sampai menusuk tulang hingga tubuh jadi demam
lagu ini untukmu,
pahamilah sebagai dialektika rindu
saat siang ia mungkin akan menyakitkan dan menghambat
perjalanan
kala malam ia akan bangunkan lelap
hingga
tak tenang
takkan pernah nyaman andai benar kau rasakan,
karena sisanya adalah siksa tak reda
meski sering kau ungkap sebagai penawar sepi,
tapi tetap saja siksa diatas sepi tertawarkan,
atasnya..
kau tahu kenapa ?
karena rupa tergantung di awan
jika rupa berupa layang-layang
mungkin benang kau ulurkan untuk dapat kendalikan
tapi tetap,
kau akan tahu rupa tak jua kau dapatkan
apalagi dibawa pulang
mungkin nanti akan ada kesempatan
sekedar bertemu disela gerumpulan awan
disepanjang itu
kita harus sigap
bahwa setelahya
siksa makin meradang
satu pesan seiring lagu yang kukirimkan
lupakanlah aku
semampu kau lakukan
jangan sangat kau hiraukan langkah kuayunkan
mainkan laguku
saat kau ingin kesedihan
juga hendak menghindar dari sakit lain
berganti
dengan sakit terbuai roman
hingga kau anggap ringan
sedih yang kau rasa
atau,
kau anggap dampaknya masih berpengharapan
---
9/8/06
---
Iris sudah aku upload di free-download
3 comments:
at: 12:54 PM said...
selalu susah untuk dikomen :P
at: 1:07 PM said...
jika kau putuskan angin yang dampingi awan
maka lakukan dengan sepenuh rasa dan ragamu
akan sesuaikan
hirau atau enggan dia datang seperti hujan
---
aza
at: 11:56 AM said...
kadang rupa itu tidak hanya tergantung di awan, dia ada dalam perjalanan pikiranku :) lagi mengkhayal soale :)
Post a Comment