marilah bersulang dengan anggur-anggur riuh atau sepi
buatlah sampai silau terang memusingkan
atau terdera kelam menyiksakan
lupakan sejenak kenaifan realita
kemudian bergumul di ranjang sial
sampai kenikmatan menjadi memuakkan
dan sejenak cinta menjadi basabasi
demi hasrat yang tak pernah berhenti
lalu ungkapkan dengan beribu puisi
sampai habis kata dan kehilangan arti
atau puaskan menggasak duniawi
sepuasmu tanpa henti
jika hidup masih tak berarti
gunakan ragamu terlena dalam mengasuh hati
agar berempati dan melakukan refleksi
karena tubuh adalah daun kesambi
dari materi yang akan mati
berguguran kembali ke bumi
nanti tak pernah mengetahui
kemana jiwanya akan berlari
terbunuh sepi atau hidup lagi
mungkin juga bereinkarnasi
dalam wangi kemuning
atau kelopak bunga melati
dan jiwa tak mungkin kembali
berkelana dalam ruang ilusi
menunggu panggilan sang rabbi
pemilik jiwa sejati
---
Semarang, 28 9 2005
---
Vita Brevis est Floria, : "Hidup ini singkat, Floria..."
---
0 comments:
Post a Comment