Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Aug 22, 2006

aku adalah tetumbuhan (nanti kulampaui elang)


agaknya mereka menyebutku sebagai tetumbuhan,
bagian awal dari rantai makanan,
seperti garis keturunan yang bunda jalani
juga warisan keikhlasan yang dipasrahkan
yang berangsur kini sedang kuperjuangkan
teruskan diajarkan mendekap sekaligus memberi makan
bagi serangga dan burung-burung yang hinggap
atau menjadi tempat nyaman untuk hewan
bahkan menadahi kotoran dibuaian

apakah harus bersyukur,
karena jiwaku tak terlempar terlalu jauh dari bunda.
dimana masih dapat aku tumbuh nyaman dibelaian saat matahari mulai hilang
dan malam mengantarku bermimpi menjadi elang

andai aku dapat sungguh bersyukur
karena keyakinan terkikis pelan
terberi sungguh mengekang
tak peduli apakah;
aku adalah benih pohon besar
tetapi,
tetap hanya tetumbuhan
untuknya kupandang heran keanggunan
berkebalikan dengan pengorbanan tak hilang

selalu kutahan kesabaran dan luapan geram
karena bunda, tak pernah sungguh miliki dirinya;
daun dan hatinya telah digadaikannya untuk sang tanah
pucuk-pucuk bunganya dijual murah kepada kupu-kupu dan serangga
sampai tiada paham;
dari jiwa serangga mana benihnya hidup
tak pernah bunda marah,
hanya diam.
dengan berbisik dan gumam tahan resah,
juga katanya;
"satu-satunya yang kekal milik kita adalah pengorbanan,
sebesar mereka jamahi raga fana, maka perlahan kita lampaui
kebesaran elang."

bersetubuh dengan raga mana sudah tak angka
sama semua berujung rela,

tetumbuhan bermunculan
sama seperti bunda

berkembang tetumbuhan
sama seperti bunda

masihkah kuharap,
raga yang katanya bibit pohon besar
untuk dapat terbang atas keyakinan
bahwa jiwaku kuanggap agung
hingga tumbuh sayap di sela kanan kiri dahan
membawa terbang mungkin seperti elang

seperti yang semalam kuimpikan
kekuasaan,
bukan menjadi awal rantai makanan

salahkah menjadi tetumbuhan
impian elang kata bunda berawal dari pengorbanan
dan aku adalah tetumbuhan bibit pohon besar
yang mengharapkan nasib mujur, pun rangkulan kuat tanah
agar akar tak goyang

sampai harapan bertahan kuat disisi juang,
tiada mungkin terkikis menuju berkorban

sampai nanti lampaui kebesaran elang
---

1 comments:

Anonymous
at: 1:13 PM said...

kau bisa rasakan, bahwa pepohonan telah lampaui kebesaran elang
bukan dengan mencari mangsa sebagai santapan
atau membuat takut dalam ketertindasan
tapi,
dengan cara lain yang lebih tenang