
suatu ketika keberadaanku lenyap menghilang dalam putih
juga resolusi disekitarnya berangsur pecah
seperti menempel di kanvas kasar
angan tak kunjung hilang dari pikiran
seperti kau percayai kehadiran disampingmu
saat kau tunaikan kewajiban seharian
sementara keinginan untuk menyela;
menatap sekedar seseorang yang singgah,
berakhir dalam penasaran
aku telah bersanding
seiring dalam kekhusyukan.
jika kau sempatkan waktu luang
hanya untuk menatap dalam
maka hilanglah segenap citra
yang kukuh menetap saat lengah
andai kau senantiasa bumikan bayangan,
terjaga hanya membuat sengsara
karena aku bukan kawan bagi kenyataan
menggetarkan setiap keyakinan
menggoyahkan setiap hati yang telah tenang
tapi tak akan sampai mengejawantah dalam materi
seperti yang kau harapkan
apa yang kau catat,
catatlah dengan perlahan,
karena bayangan bisa saja menipu
aturlah saja dengan kecepatan rendah
sehingga nanti saat kau putar ulang
akan kau ketahui
jalur yang kupakai untuk singgah
dan akan kau ketahui
penjelasan tentang siksa yang terasakan
saat berangsur tertinggalkan
dan akan kau ketahui
bahwa hati yang kusinggahi telah menganggapku teman
lalu dia akan bercerita kepadamu bahwa dia mulai kehilangan
---
*foto dari ruang sie.humas
0 comments:
Post a Comment