Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Apr 20, 2006

Kita Harus Belajar Menciptakan Surga di Tanah Gersang


Setiap waktu senggang, kusibukkan diri dengan mengambil rumput
teki yang tumbuh, di sela bunga blumeria yang berbunga ungu dan
merah jambu. Sesekali aku biarkan beberapa rumput teki, bila
tak mampu kubedakan antara anakan atau rumput penghalang.
Sama-sama hijau, dan kecil, dan tentu saat dewasa akan ada
perubahan. Daun blumeria akan tampak lebih gelap, dengan batang
kuat memanjang.

Dulu kupikir bunga ini tak akan hidup di tanah panas dengan rayap
yang siap menyerang, bisa jadi batangnya menjadi semacam kunyahan
untuk makan siang. Tapi dia malah berkembang dari satu bibit yang
kuambil dulu di pegunungan, menjadi puluhan anakan, dan hampir
semuanya kembang. Serasa teduh bagai pegunungan bila melihat
mereka kembang.

Sementara kau duduk bersandar pilar. Menatap bunga dahlia kuning
dengan kelopak berguguran dan juga kering, meski kau rawat dan
kau siram. Surga yang pernah kita dapatkan tak tak kau
dapatkan di tanah ini.

Kita diusir oleh Tuhan, atas dosa yang kita lakukan.
Atau kita harus belajar mengasuh jiwa di tanah gersang.
---
Sltg,19 4 2006
---
Singgah sejenak ke Al-Ghazali

3 comments:

Anonymous
at: 11:02 AM said...

sufisme ala dani...
---
andai aku duduk bersandar di pilar
bukan ratapi dahlia diambang kematian
tapi dirimu,
yang sibuk menggali kebenaran
dari rumput-rumput liar
kesinilah bersandar pada pilar
kita akan pahami jiwa yang belajar
untuk dapat bersanding dengan malaikat
di pegunungan...
---
masih bisa buat puisi khan aku? ;)

unai says:
at: 3:04 PM said...

Apa yang kau pikirkan tentang ketidakmungkinan tumbuhnya bunga di tanah panas? Tak ada yang tak mungkin...
Biarkan tumbuh..tanpa kau harus memupuknya, tumbuh apa adanya..dengan sederhana.
Begitupun cinta yang mulai tersemat indah..
Meski tak ada tangan malaikat yang mampu menautkannya..biarkan hati berbisik...
ijinkan aku mengasuh jiwa di gersang itu

Anonymous
at: 10:02 AM said...

MANTAB MAN!!! *kagum euy :D