
kawanku,
satu yang kutahu; bahwa kehidupan bukanlah tentang kemarin,
sekarang apalagi esok tetapi saat dimana arloji masih kita jelajahi
berjaga beberapa waktu sampai terhenti
kawanku,
andai kau tahu rahasia yang menyambutku sebelum dia lalu
kau pasti akan beritahukan apa yang kau tahu
bahwa diriku bersinar lebih terang dari masa lalu
sampai terpancar dari raut mukaku
dan, tak biasa atas semua yang kulakukan hari itu
kawanku,
tahukah kau, cahayaku datang karena
sebentuk malaikat yang selalu berada disampingku,
menungguku siap meski tak mungkin kesiapan itu terucap
menunggu terlena agar habis masaku tak sempat kukira
kawanku,
jika bisa kau katakan apa yang menghinggapiku
hingga terasa kurasakan perbedaan itu
atau kemudian kutafsirkan dengan uraian simbol dan rujukan
pastilah aku, kau
akan terpaku dalam ketakutan
karena kematian tak pernah menyenangkan.
kawanku,
tak pernah kita tahu rahasia itu
dengan cara apa kita berlalu,
juga tempat kita bernaung apakah nyaman atau tak tentu
satu yang kukenal sekarang adalah kesendirian
berteman sepi seperti kita yakini pada setiap pemakaman
kawanku,
sedih seharusnya bukan milikmu
karena kau hanya kehilangan aku.
sepenggal suka teman berbagi
sedih adalah milikku,
karena semuanya harus kutanggalkan dari sisiku
kawanku,
suatu hari sepi akan berpesta denganku
bersama berjalan di hutan yang kita lalui
atau tepian pantai yang kita susuri
dan mencoba menikmati dedaunan yang runtuh
serta menanami semua pohon yang menarik hati
dan akan kutemukan kehidupanku disini nanti
kawanku,
sudah berarti dengan mengingatku
semakin mengisi hatiku dengan sepenuh doamu
kawanku,
meski kehidupan kadang begitu memuakkan
kematian memang tidak pernah menyenangkan
tapi kehidupanku sekarang akan jadi menyenangkan
tersenyumlah... dan jangan kau takutkan.
---
Semarang 4 September'06
---
0 comments:
Post a Comment