Copyright © dahanpinus
Design by dahanpinus
Mar 3, 2006

Pamit

Tiba saatnya undur diri
dan kembali renungkan,
segenap kesalahan karena membingkaimu
dengan begitu indah,
disisi kebebasan yang kau idamkan.
Dan meyakinkan bahwa kau butuh perawatan,
agar berkenan tetap tinggal.

Tiba saatnya kulepaskan,
seluruh hasrat terdalam,
karena kau siap berenang kelautan luas
seiring waktu akan sanggup selami samudra

Cukup sudah tugasku,
sebagai penawar racun untuk sakit,
yang tak benar kau rasakan.
Mencerahkan dengan sebuah ilusi,
yang justru menyeret dalam kelam.
Pembebasan yang kubawa hanyalah pelampiasan
atau sekedar persembunyian
dari kebosanan yang kaurasa
dari lautan yang mencukupkan

Cukup sudah tugasku,
dan ijinkan aku melepas kepergian,
kau siap menjelang kepastian di depan.
Jangan kau rasa luka pengusiran,
karena semu bagi kehadiran yang kau butuhkan.
Jika kau katakan tak mungkin kau lupakan
dan terlanjur menetap dalam,
nanti pasti akan pergi dan menghilang.

Meski di awal kau rasa sepi,
atas hilangnya kepingan inspirasi.
Nanti dia pasti pergi,
seperti jejak di pantai,
yang begitu dalam menapak di pasir
pada awal kehadiran ombak dan buih akan menghapusnya kemudian,
saat kau lengah sibukkan diri hindari karang tajam.
Kau pasti akan terbiasa untuk abaikan.

Aku pamit untuk kemudian kau lupakan,
sedikit mual berkreasi melampaui diri,
penilaian adalah omong kosong yang melelahkan
padahal aku ingin semuanya kuraih dengan kekuatan
dan kumiliki untuk kumanfaatkan
tapi sungguh nurani telah diujung lidah
hampir menyentuh hasrat yang menjulur seperti amandel

aku mulai mual
terasing dari ilusi yang kuciptakan
serta meragukan manfaat obat yang kutawarkan

aku pamit untuk kau lupa
pembebasan yang kutawarkan hanyalah persembunyian atau pelampiasan
kebebasan bagiku adalah kesendirian juga enggan berteman
---
4-3-2006

5 comments:

Anonymous
at: 12:12 PM said...

mau pamit kemana dan???
jangan pergi....

Anonymous
at: 12:12 PM said...

mau pamit kemana dan???
jangan pergi....

Anonymous
at: 9:35 PM said...

hendak kemana lagi
tidakkah cukup kau bersemadi
saat kau bilang ingin berkonsentrasi
pada buku dan semua yang berbau ilmu

baru kemarin kuberbisik
saat kuselami laut itu sendiri
di tempat terdalam untuk mengambil bintang
kubilang hai...aku rindu
pada puspa dalam bait puisi
bukan salam perpisahan yang pasti kan kutangisi

unai says:
at: 1:47 PM said...

adakala ketika kaki menjejak..di pepasir putih itu tak terhapus buih menyapu pantai..begitupun hadirmu...

Anonymous
at: 12:23 PM said...

wah....aku cuman bisa menatap apa yg ada di blog ini....,kata2nya menyentuh kalbu.....smpe detik ini, aku msh berharap....kpn aku bisa nulis blog seperti mas dhani..????